Share To

Senin, 28 Februari 2011

Ngidam Tak Selalu Harus Dituruti

Journa Wanita - "Permintaan ibu yang mengidam harus dipenuhi, kalau tidak, nanti bayinya sering berliur," begitu nasihat yang sering dilontarkan kepada ibu hamil.
Menurut dr Handrawan Nadesul, penulis Membesarkan Bayi jadi Anak Pintar, tak semua keinginan mengidam ibu itu perlu dipenuhi.

Dalam seminar kesehatan wanita, "Sekolah“ Menjadi Ibu, Sabtu, 18 Desember 2010 di The Park Residence, Kelapa Gading, Jakarta, dr Handrawan menjelaskan bahwa keinginan untuk mengidam adalah hal yang wajar terjadi pada ibu. "Keinginan untuk makan sesuatu yang khusus pada saat kehamilan bisa saja terjadi. Hal itu bisa mencerminkan sesuatu," terangnya.

Menurut dokter yang juga mengasuh rubrik konsultasi dalam tabloid Gaya Hidup Sehat ini, fenomena mengidam saat kehamilan bisa dibagi menjadi 2; cerminan kekurangan nutrisi tertentu dalam tubuh atau sebuah kondisi yang disebut pica.

Cerminan akan butuhnya suatu zat dalam tubuh bisa saja terjadi pada ibu hamil meski ia banyak makan. Makanan atau menu yang dikonsumsi setiap hari oleh ibu hamil jika tidak diperhatikan, diperhitungkan, dan dipersiapkan secara seksama, bisa saja masih kekurangan vitamin-vitamin yang dibutuhkan.

"Keinginan menggebu untuk makan suatu makanan tertentu yang spesifik yang dialami ibu hamil bisa jadi merupakan cerminan kebutuhan tubuh. Misalnya, ibu-ibu di Afrika yang sedang hamil seringkali makan tanah karena ada keinginan itu. Bukan karena ia suka, tetapi merupakan cerminan bahwa tubuhnya sedang kekurangan mineral. Dalam tanah, ada mineral. Atau, di Indonesia, keinginan untuk makan rujak cukup sering terjadi. Itu juga merupakan sebuah cerminan si ibu sedang butuh mineral. Ada pula ibu di daerah yang kurang gizi yang makan kapur, karena tubuhnya kekurangan kalsium," jelas dr Handrawan.

Tetapi perlu pula dibedakan ketika keinginan akan sesuatu yang sangat tidak relevan dengan kebutuhan tubuh, karena bisa jadi itu hanya sebuah kondisi psikologis yang disebut pica. Pica merupakan sebuah kondisi psikologis yang terjadi karena si ibu hamil merasa kurang diperhatikan oleh suami, sehingga timbul perasaan mirip mengidam, tetapi hal itu justru karena sebuah bentuk permintaan perhatian dari si wanita.

"Saat si suami kerepotan mencoba memenuhi, si ibu hamil makin senang. Permintaannya bisa bermacam-macam, misal, ingin menjilat kepala orang Jepang yang botak. Kan, tidak relevan," seloroh dr Handrawan. Menurut dr Handrawan, mengenai ujar-ujar yang mengatakan bahwa jika keinginan dari ibu mengidam yang tak terpenuhi akan membuat si anak berliur banyak, tidak terbukti secara sains, dan itu hanya mitos.

Menurut dokter yang sudah mengisi beragam rubrik konsultasi kesehatan sejak tahun 70-an ini, yang terpenting untuk diperhatikan adalah kebutuhan gizi si ibu hamil terpenuhi dengan baik.
Berikut pointer yang ia sampaikan :
  1. Hamil butuh pemenuhan gizi, seperti vitamin B6-B12, asam folat, mineral, jika tidak terpenuhi, bayi bisa cacat.
  2. Ibu hamil tidak boleh kekurangan vitamin dan mineral.
  3. Porsi makan ibu hamil ditambah sepertiga, bukan dua kali porsi normal.
  4. Berat badan hamil tua tidak lebih dari 12 kg.
  5. Belum tentu gizi tercukupi dari menu harian saja.
  6. Tak perlu pantang macam-macam. Supaya memastikan si bayi tercukupi segala kebutuhan nutrisinya, kecuali memang ada kondisi kesehatan yang mengharuskan pantang.
  7. Konsultasikan dan perbanyak pengetahuan mengenai nutrisi dan vitamin yang dibutuhkan ibu hamil.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar