Share To

Senin, 28 Februari 2011

Agar Anak Tak Lagi Bertengkar

Salah satu kesulitan yang mesti dihadapi para orang tua adalah saat anak-anak mereka bertengkar. Dr Fredrick Toke, terapis khusus anak mengatakan sebagai orang tua seharusnya mengajarkan mereka untuk bertoleransi, mempunyai empati dan tahu cara menyelesaikan masalah tanpa mendatangkan masalah.

Berikut 4 trik jitu cara menyiasati agar si kecil bisa berhenti bertengkar :

1. Habiskan Waktu yang Sama untuk Setiap Anak
Habiskan waktu yang sama untuk setiap anak. Temani mereka dalam melakukan hobi atau kursus yang mereka kerjakan. Rasa marah si kecil bisa karena cemburu akhirnya membuat mereka mencari alasan untuk bertengkar dengan saudaranya.

Mereka akan berpikir Anda tidak adil karena Anda hanya mencintai yang lain. Menghabiskan waktu bersama, selain menghapus kecemburuan itu juga membuat ikatan kekeluargaan semakin erat.

2. Beri Jam Weker
Pasang jam weker. Setiap anak diberi waktu 15 menit untuk menonton acara favoritnya. Bila alarm jam sudah berbunyi berarti 15 menit berikutnya untuk anak yang lain. Dr. Mark W Roberts, profesor dari The Idaho state University mengatakan adanya jam weker membuat mereka merasa mendapatkan pembagian waktu yang persis sama. Namun sebaiknya Anda mengajak mereka bicara dahulu, ajarkan untuk menyelesaikan masalah bersama dengan sikap toleransi .

Bila tidak ada titik temu barulah dipakai trik ini. " Jika tidak ada yang mau mengalah, bertindaklah tegas tidak memperbolehkan keduanya menonton televisi, agar mereka tahu bahwa sikapnya bisa merugikan dirinya juga."

3. Beri Kode untuk Barang Setiap Anak
Beri kode tertentu untuk setiap anak. Dr Janet Brown penulis What Colour is Your Personality mengatakan anak-anak sering ribut hanya untuk sesuatu yang tidak jelas. Pemberian kode bisa mengajarkan mereka berempati terhadap sesama, mereka akan mengerti bagaimana perasaan orang lain bila barangnya dipakai atau direbut.

4. Periksa Program Televisi
Periksa program televisi yang hendak ditonton. Jangan sampai si kecil menonton film yang penuh adegan kekerasan. Joanna Sulli, seorang psikolog anak mengatakan di masa pertumbuhan, anak mudah sekali dipengaruhi oleh apa yang dilihat dan didengar. Bila sang buah hati ingin menonton suatu program acara pastikan Anda sudah menontonnya terlebih dahulu sebagai pencegahan bila ternyata program tersebut tidak cocok untuk anak-anak.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar